Dia....
raut wajahnya muram..
hanya titisan airmata sesekali diseka...
merenung jauh ke mana ku tak pasti
sukar utk dimengertikan...
sesekali dia mengeluh
apakah yg bermain dikotak fikirannya
apakah yg menghantui hidupnya
sehingga terusan airmata tak berhenti
dia..
menatap senja..
kulihat getar hatinya yg resah..
ku cuba ingin membaca yg tersirat
namun ku akui
sakitnya menanggung sengsara
dia....
sentiasa terpamer senyumannya
walau disebalik sehelai kain yg menutupi wajahnya
langkahnya sentiasa yakin
walau gejolak hatinya membuak-buak
meneleku ...mentafsir
apakah dia pasrah atau mulai hilang arah...
dia..
menahan kerinduan yang sedia ada
kerinduan yang belum sempurna
membiarkan tangisan semakin jelas
di halwa telingaku
diduga , jatuh bangunnya ..aku tetap setia
merasai pahit dan sakitnya
umpama kisah layar lara
tak tercapai dek akal
tak ternilai dek mata kasar
sentiasa menjadi lilin...sanggup membakar demi kebahagiaan yang lain
walau derita yg menunggu
demi kebahagiaan dia teruskan...
mengadai hati , menimba luka
sehingga dapat kurasakan....
mati jiwanya....
aku mohon padaMU ya Rabb
janganlah Kau lepaskan pandanganMu
dia hambaMU yang biasa
Mengejar kasih dan sayang yang tak pernah terasa
Mengharap merasai sedikit bahagia
dia....
tiada lagi kata yg ada
membiarkan luka terpamer dimata
memaksa senyuman lara
dia..adalah aku...yg menjadi penemannya..
yg merasai kesakitannya...
andai mereka tahu
pasti takan sanggup melakukannya..
dia...
kulihat mulai diam...
panas membahang tubuhnya
dan aku merasai kepanasannya
dia adalah aku..
yg terkujur di ruang lara
memeluk duka nestapa
memendam rindu derita....